Ramadan Istimewa Tadarus One Day One Juz : Lebih Kenal dan Lebih Dekat dengan Al Quran

Penulis : Suradi – Baitul Hikmah BSD Tangerang Selatan

Kemuliaan, keutamaan dan keistimewaan Ramadan. Bulan Ramadan merupakan waktu yang penuh berkah, kemuliaan, keutamaan dan keistimewaan. Umat Islam semakin mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah dan amaliyah secara lebih intensif, diantaranya adalah dengan membaca dan merenungkan Al Quran. Tadarus Al-Quran adalah aktivitas membaca Al-Quran secara berkelompok maupun individu dengan tujuan memperbanyak bacaan Al Quran. Tadarus di bulan Ramadan adalah amalan yang sangat dianjurkan, karena Al Quran diturunkan pada bulan Ramadan sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia. Dengan tadarus, umat Islam tidak hanya sekadar membaca, namun juga merasakan kedamaian dan ketenangan hati dari bacaan Al Quran itu sendiri.

Menjadi harapan bersama tidak hanya sekadar membaca, pentingnya tadabbur dengan merenungkan dan memahami makna yang terkandung dalam setiap ayat yang dibaca. Dengan tadabbur mengajak umat Islam tidak hanya berhenti pada bacaan tekstual semata, tetapi juga untuk merenungi pesan yang ada di balik setiap wahyu Allah. Ramadan menjadi momentum yang tepat untuk memperdalam pemahaman isi kandungan Al Quran, karena di bulan penuh keberkahan ini, Allah memberikan kemudahan bagi hamba-Nya yang sungguh-sungguh ingin mendapatkan ilmu, hikmah dan petunjuk-Nya.

Kombinasi antara tadarus dan tadabbur memberikan dampak yang besar bagi peningkatan kualitas ibadah dan keimanan. Memanfaatkan bulan Ramadan dengan memperbanyak membaca Al Quran, dan untuk mendalami dan mengamalkan setiap pesan yang terkandung di dalamnya, agar Al-Qur'an benar-benar menjadi pemimin, cahaya, petunjuk dan rakhmat yang membawa keberkahan dan kebahagiaan kehidupan dunia dan akhirat.

Dengan demikian, Ramadan bukan hanya menjadi bulan yang penuh dengan ibadah puasa saja, tetapi juga sebagai waktu yang tepat untuk memperbaharui dan mentransfirmasikan diri hubungan kita dengan Al-Qur'an semakin kenal dan semakin dekat, baik melalui tadarus maupun tadabbur, sehingga dapat mencapai kedekatan yang lebih dalam dengan Allah melalui firman-firman Nya.

Tadarus One Daya One Juz. Kembali masjid Baitul Hikmah BSD Tangerang Selatan pada Ramadan 1446H kali ini mengangkat tema sentral Ramadan Istimewa sehingga menambah semangat, spirit, tambahan adrenalin dan energi yang terbarukan untuk lebih kenal dan lebih dekat dengan Al Quran dengan program Tadarus One Day One Juz. Kegiatan One Day One Juz ini dimulai sejak malam pertama Ramadan 1446H dengan bertadarus Juz 1 bertempat di tengah-tengah ruang utama masjid Baitul Hikmah dengan berhiaskan lampu yang semakin bercahayakan lebih terang mengindikasikan cahaya terang yang menyinari hati para peserta tadarus ini sebagai sebuah inner beauty yang memperkuat motivasi, sikap, komitmen dan keistiqomahan.

Mereka adalah anak, remaja, dewasa hingga orang tua. Alhamdulillah peserta tadarus One Day One Juz menyentuh dan memanggil mulai dari segmen anak-anak (santri pesantren Markaz Hadits dan putra jamaah masjid Baitul Hikmah lainnya), remaja masjid yang terhimpun dalam wadah organisasi generasi emas), dewasa (asatidz pesantren Markaz Hadits dan jamaah masjid Baitul Hikmah) dan orang tua (para senior jamaah masjid Baitul Hikmah pencari ilmu dan hikmah yang tak lelah, letih, lesu dan lunglai di tengah kesibukan dunia yang menggoda).

Peserta tadarus tetap dan terus menjaga keistiqomahannya, dimulai ba’da sholat taraweh terus bergegas berkumpul sambil menata meja khusus sebagai alas baca kitab suci Al Quran yang diambil oleh anak-anak dengan kompak dan riang gembira mengangkat satu demi satu meja hingga membentuk persegi empat menyesuaikan jumlah pesertanya.

Satu orang peserta tadarus berinisiatif membuka dengan mengajak para jamaah untuk turut bergabung dan memulainya dengan membaca surat Al Fatihah bersama sehingga para peserta semakin khusyu dan khidmat membaca per lembar mushaf Al Quran dan peserta yang lain menyimaknya. Apabila ada bacaan yang khilaf maka langsung diluruskan oleh sesama peserta. Satu demi satu secara bergantian membacanya dan terjadi proses pembelajaran diantara peserta terutama saling menyemangati lebih kenal dan lebih dekat dengan Al Quran.

Kehadiran dan keikutsertaan santri Markaz Hadits mulai 1 s.d 21 Ramadan 1446H sangat mewarnai suasana dan aura religi yang dirasakan oleh peserta sehingga semakin semarak bertebarkan lantunan kalam ilahi bersamaan dengan para santri Markaz Hadits lainnya di ruang masjid Baitul Hikmah dengan kegiatan rutin membentuk holaqoh-holaqoh. Pemandangan ini tentu saja tidak banyak dijumpai di masjid-masjid yang lainnya. Bersyukur masjid Baitul Hikmah berada dalam satu area dengan pesantren Markaz Hadits yang mengedukasi dan mengajarkan santri tingkat tsanawiyah sebagai santri hafidz Quran sehingga memperlancar jalannya tadarusan.

Tiap malamnya rata-rata diikuti oleh 8 peserta bahkan pernah diikuti hingga lebih dari 10 peserta. Selesainya rata-rata pada pk 22.00 wib dan ditutup oleh peserta dengan muatan rasa syukur atas selesainya membaca Al Quran satu juz per malamnya dan membaca hamdallah serta doa kafaratul majlis bersama dengan harapan Allah pertemukan kembali di malam Ramadan dan tadarus Al Quran juz berikutnya.

Ada yang unik dan menarik. Di sepuluh hari pertama sejalan dengan begitu banyaknya jamaah sholat taraweh maka peserta tadaruspun tetap bertahan banyak dan semakin bersemangat. Ada suasana yang unik dan menarik usai kegiatan tadarus ditutup dengan hamdallah dan doa kafaratul majlis bersama, Ada apa yang sebenarnya yang terjadi? Adalah beberapa anak santri Markaz Hadits yang mengikuti holaqoh di masjid Baitul Hikmah tetap bertahan duduk dan tidak mau beranjak dari tempat duduknya. Dengan tatapan mata yang ceria dan seyum serta ketawa kecil maka seorang peserta tadarus bertanya kepada para santri Makaz Hadits apakah ada agenda berikutnya para santri Markaz Hadits? Maka para santripun menjawab dengan kompak dan serentak menunggu pantun bernasehat. Kemudian seorang peserta tadaruspun menyampaikan 2 atau 3 pantun bernasehat dan secara spontan mendapat respon cakeeeep di setiap baris pantun yang terucap. Usai penyampaian pantun maka para santri Markaz Hadits serentak beranjak keluar dari ruang utama masjid Baitul Hikmah bersama peserta tadarus dengan riang gembira menuju ke gedung Baitul Yatim.

Hari-hari Ramadan berikutnya terus bergulir dan suasana usai tadaruspun ada perkembangan yang membuat riang gembira. Suasana tersebut adalah ketika pak Hasan peserta tadarus yang mewakili segmen orang tua juga ingin menyampaikan pantun bernasehat. Al hasil langsung berkerumunlah para santri Markaz Hadits mendekati pak Hasan sambil berucap cakeeeep bak supporter pertandingan olahraga.

Esok harinya ada seorang santri Markaz Hadits sepulang tadarus yang memberanikan diri dan menghampiri sambil bertanya apakah boleh menjawab pantun? Maka dijawab langsung sangat boleh menjawab pantun. Al hasil di 10 hari putaran kedua semakin semarak saling berbalas pantun antara peserta tadarus dengan santri Markaz mulai dari hanya 1 anak santri Markaz Hadits (Fahmi) hingga beberapa anak santri Markaz Hadits lainnya.

Selamat jalan selamat sampai tujuan menikmati liburan. Kala itu 22 Ramadan 1446H bertepatan 22 Maret 2025 saat dimulainya liburan pesantren Markaz Hadits sehingga sebagian besar asatidz dan santri pulang mudik lebaran berkumpul dengan orangtua dan keluarga tercinta. Alhamdulillah untuk tetap dan terus menjaga keistiqomahan tadarus di putaran 10 terakhir Ramadan 1446H seiring bertambahnya peserta program i’tikaf maka peserta tadarus dari segmen anak-anak dilanjutkan dengan anak-anak putra jamaah masjid Baitul Hikmah. Ada testimoni seorang ibu-ibu yang mengungkapkan rasa syukur karena putranya mau dan mampu mengikuti acara tadarus secara bergantian bersama-sama dengan teman sebayanya dan sesekali bila ada khilaf dibimbing oleh peserta yang lainnya. Sungguh suatu pemandangan dan pembelajaran yang indah dan penuh dengan keberkahan.

Antara keistiqomahan dan syukuran. Hari berganti hari malampun berganti malam hingga akhirnya di penghujung Ramadan tepat malam ke 30 Ramadan 1446H yang bertepatan dengan hari Sabtu malam jumlah peserta mencapai lebih dari 10 orang meski sebagian jamaah masjid Baitul Hikmah menikmati pulang mudik lebaran untuk birul walidain dan keluarga. Malam itu masjid Baitul Hikmah kedatangan tamu dari Tim BAZNAS kelurahan Rawa Mekar Jaya yang sekaligus berkenan dan berkesmpatan bergabung bersama bertadarus Al Quran juz 30. Di malam ke 30 ini rata-rata peserta tadarus membaca 1 surat secara bergantian dan sebelum pk. 22.00 wib sudah menyelesaikan juz 30 dan ditutup dengan doa bersama dengan doa khatam Al Quran yang dipimpin Ustadz Ahmad Sarbini.

Inilah satu dari sekian banyak ibadah yang melalui proses, waktu dan perjuangan panjang sebulan penuh menjaga keistiqomahan dan berbuah rasa syukur atas nikmat iman dan nikmat islam yang Allah karuniakan serta dua nikmat yang sering manusia lalaikan yaitu nikmat sehat dan nikmat kesempatan untuk lebih kenal dan lebih dekat dengan Al Quran melalui program One Day One Juz.

Dengan langkah kaki dan ayunan tangan kegembiraan maka peserta tadarus dan tamu BAZNAS Rawa Mekar Jaya berbegas menuju ke teras masjid Baitul Hikmah. Alhamdulillah di teras masjid Baitul Hikmah telah terhidang menu spesial sebagai syukuran khataman Al Quran. Terimakasih kepada ibu-ibu Muslimah Baitul Hikmah telah menyiapkan hidangan makan spesial khataman Al Quran. Indah dan berkahnya menikmati syukuran khataman Al Quran dalam suasana kebersamaan. Semoga spirit lebih kenal dan lebih dengan Al Quran terus berlanjut dan menghiasi 11 bulan berikutnya, menikmati hari kemenangan Idul Fitri 1446H dan Allah pertemukan kembali dengan Ramadan 1447H. Aamiin.

Jalan-jalan ke pasar Gunung Sindur, jangan lupa belanja buah durian.
Kita semua sungguh bersyukur, bisa menyelesaikan khataman Al Quran.

Kerlip kerlip bintang bertaburan, hanya satu yang terlihat terang.
Kalau kita lebih dekat dengan Al Quran, hati inipun tambah tenang.

Bila tuan ke Tangerang Selatan, ada taman kota yang menawan.
Semoga kita Allah pertemukan, bertadarus Al Quran dalam keistiqomahan.

Kecil-kecil buah duku, kalau besar buah durian.
Ya Allah sayangilah aku, karena Al Quran.