Membentuk Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah : Tenang, Tentram dan Kasih Sayang yang berkelanjutan

Catatan kecil : Suradi-MT Al Hikmah BSD
Pengantar. Kalimat sakinah mawaddah warahmah ini sesuai dengan apa yang ada di dalam ayat 21 Surat Ar-Rum Allah Swt. berfirman bahwa manusia diciptakan untuk saling berpasangan yaitu antara istri dan suami untuk mendapatkan ketenangan, ketenteraman, dan juga kasih sayang.

Arti Sakinah
Sakinah berasal dari bahasa Arab yang dapat diartikan ke dalam bahasa Indonesia dengan ketenangan, ketenteraman, aman, dan juga damai. Sedangkan lawan kata dari ketenteraman dan ketenangan adalah keresahan, kehancuran, dan keguncangan. Yang diharapkan dari pernikahan seperti pada arti sakinah yaitu ketenteraman, ketenangan, keamanan, dan kedamaian dalam anggota keluarga. Sedangkan keluarga yang tidak memiliki sakinah berarti keluarga yang penuh keresahan, kehancuran, dan keguncangan, itulah yang harus dihindari.
Contoh keluarga yang tidak sakinah adalah keluarga yang di dalamnya penuh dengan perdebatan, perkelahian, dan kecurigaan. Dengan banyaknya konflik yang terjadi di dalam keluarga tentu bisa memicu sebuah perceraian. Ketidakpercayaan pada pasangan merupakan salah satu pemicu retaknya keluarga. Jika pasangan saling curiga dan tidak ada kepercayaan satu sama lain, serta ada orang lain yang sengaja mengguncang rumah tangga atau perlawanan istri terhadap suami maka digolongkan sebagai keluarga yang tidak sakinah.
Dengan memiliki ketenangan, ketenteraman, keamanan, dan kedamaian maka konflik-konflik dalam keluarga tidak akan terjadi. Dengan adanya ketenangan maka anggota keluarga akan dapat memikirkan cara memecahkan masalah dengan tenang karena memiliki pikiran yang jernih. Konflik keluarga akan mudah terjadi jika tidak ada sakinah di dalam keluarga.

Arti Mawaddah
Mawadah juga berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti kasih sayang dan cinta yang membara. Kata mawadah ini memiliki arti khusus untuk seseorang yang memiliki perasaan menggebu-gebu dengan pasangannya. Perasaan menggebu ini muncul karena aspek-aspek lain yang dimiliki oleh pasangan antara lain, kecantikan, ketampanan, moral, kedudukan, pola pikir dan hal-hal lain dalam diri pasangan. Di dalam Islam, mawadah juga merupakan sebuah fitrah yang dimiliki oleh manusia. Dengan adanya mawadah di dalam keluarga akan membuat keluarga menjadi penuh cinta dan kasih sayang. Tidak mungkin di sebuah keluarga tidak memiliki cinta, tentu rasanya akan hambar. Perasaan cinta memberikan rasa saling memiliki dan menjaga antar anggota keluarga.
Keluarga yang memiliki mawadah di dalamnya pasti memiliki hal-hal positif di dalam keluarga itu. Jika tidak memiliki mawadah maka keluarga tidak akan saling memberikan dukungan karena tidak memiliki rasa kasih sayang. Bahkan, perselingkuhan bisa saja terjadi karena tidak adanya rasa kasih sayang antar pasangan.
Keluarga yang memiliki mawadah tidak terbentuk secara instan, namun dikembangkan melalui proses dipupuknya melalui cinta suami, istri, dan anak-anak. Setiap keluarga pasti menginginkan keluarga yang mawadah, karena merupakan suatu fitrah pada setiap makhluk.

Arti Warahmah
Rahmah memiliki arti rezeki, ampunan, karunia, dan rahmat. Rahmat terbesar tentu berasal dari Allah Swt. Keluarga yang mendapat rahmat terbesar tentu keluarga yang memiliki cinta, kasih sayang, dan juga kepercayaan. Keluarga yang memiliki warahmah juga bukan dengan proses yang instan, namun proses yang cukup panjang karena membutuhkan pemahaman, saling menutupi kekurangan, dan memberikan pengertian.
Dengan kesabaran hati serta pengorbanan dari suami dan istri tentu akan membuat keluarga memiliki warahmah atau karunia di dalamnya. Dari adanya proses kesabaran tersebut, warahmah akan diberikan oleh Allah Swt. sebagai bentuk cinta tertinggi dalam sebuah keluarga. Perlu diperhatikan bahwa warahmah tidak akan muncul jika di dalam keluarga memiliki sifat saling durhaka antara suami dan istri. Keluarga harus tenang, damai, dan memiliki kasih sayang agar warahmah dapat terwujud.

Approach.
Sebagai pendekatan atau sumber acuan tentang membangun keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah ini adalah Al Quran, Hadits dan literasi lainnya yang relevan antara lain :

Surat Ar Rum Ayat 21
“Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS 30:21)

Surat Al Hujurat Ayat 10
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati.” (QS 49:10)

Surat An Nur Ayat 31
“Katakanlah kepada para perempuan yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (bagian tubuhnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya. Hendaklah pula mereka tidak menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, ayah mereka, ayah suami mereka, putra-putra mereka, putra-putra suami mereka, saudara-saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara laki-laki mereka, putra-putra saudara perempuan mereka, para perempuan (sesama muslim), hamba sahaya yang mereka miliki, para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan), atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Hendaklah pula mereka tidak mengentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung.” (QS 24:31)

Hadits Rasulullah
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh al-Albani di dalam Shahihul Jami' no: 3289). Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim.

Deployment.
Rezeki dalam Islam diartikan sebagai segala hal yang memberikan manfaat kepada makhluk ciptaan Allah. Kata "rezeki" disebutkan sebanyak 123 kali di dalam Al-Qur'an dengan bentuk fi'il, isim dan makna yang berbeda-beda. Makna dari rezeki dalam Islam meliputi pemberian, makanan, hujan, nafkah, pahala atau balasan, surga, syukur dan buah-buahan. Rezeki diberikan dalam dua bentuk, yaitu rezeki zahir dan rezeki batin. Perolehan rezeki telah diterima sejak di dalam rahim hingga di akhirat. Penyumbangan terhadap rezeki dilakukan dalam berbagai bentuk yang bermanfaat bagi kepentingan masyarakat.

Ada 6 rezeki :
1.Rezeki finansial : antara pemasukan lebih kecil dari pada pengeluaran tetapi cukup maka itulah keberkahan rezeki.
2.Rezeki sehat : dengan nikmat sehat digunakan untuk menebarkan manfaat dan memakmurkan masjid (safari masjid).
3.Rezeki Ilmu : ingin bahagia di dunia gapailah dengan ilmu, bahagia di akherat gapailah dengan ilmu dan ingin bahagia dunia dan akherat gapailah dengan ilmu.
4.Rezeki amal sholeh : kepedulian sosial terutama yang lebih membutuhkan
5.Rezeki silaturahim : saling mendoakan, saling menghormati dan saling kasih sayang. Wadah silaturahim ini seperti pengajian dari rumah ke rumah MT Al Hikmah yang dirintis mulai sebelum adanya masjid Baitul Hikmah.
6.Rezeki dipertemukan jodohnya : Allah menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tenteram kepadanya. Dia menjadikan di antaramu rasa cinta dan kasih sayang.

Kisah Nabi Yunus.
Nabi Yunus Meninggalkan Kaumnya
Nabi Yunus merasa marah dan kecewa dengan sikap kaumnya yang tidak mau mendengarkan seruannya. Ia pun pergi meninggalkan mereka tanpa izin dari Allah SWT. Ia naik ke sebuah kapal yang akan berlayar ke tempat lain. Namun, di tengah perjalanan, kapal itu mengalami badai hebat yang mengancam keselamatannya. Para penumpang kapal memutuskan untuk mengundi siapa yang harus dilempar ke laut agar kapal bisa ringan dan selamat. Undian itu jatuh kepada Nabi Yunus sebanyak tiga kali. Nabi Yunus pun bersedia untuk terjun ke laut sebagai korban.

Nabi Yunus Ditelan Ikan Paus
Allah SWT tidak membiarkan Nabi Yunus tenggelam di laut. Allah SWT menyuruh seekor ikan paus untuk menelan Nabi Yunus tanpa mencelakakannya. Nabi Yunus pun masuk ke dalam perut ikan paus dan berada di dalamnya selama beberapa hari. Di dalam perut ikan paus, Nabi Yunus merasakan gelap, sempit, dan dingin. Ia pun menyesali perbuatannya yang meninggalkan kaumnya tanpa izin Allah SWT. Ia pun berdoa dengan penuh kesungguhan dan ketulusan kepada Allah SWT.

Nabi Yunus Dikeluarkan dari Perut Ikan Paus
Allah SWT mendengar doa Nabi Yunus dan mengampuni kesalahannya. Allah SWT pun menyuruh ikan paus untuk mengeluarkan Nabi Yunus dari perutnya dan melemparkannya ke sebuah pulau yang tandus. Di pulau itu, Nabi Yunus masih lemah dan sakit akibat pengalaman yang dialaminya. Allah SWT pun menumbuhkan sebuah pohon labu di atasnya untuk memberinya naungan dan makanan. Nabi Yunus pun bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan-Nya.

Nabi Yunus Kembali ke Kaumnya
Setelah sembuh, Nabi Yunus kembali ke daerah Ninawa untuk melihat apa yang terjadi dengan kaumnya. Ia terkejut melihat bahwa kaum Ninawa telah bertaubat kepada Allah SWT dan beriman kepada-Nya. Ternyata, setelah Nabi Yunus pergi, mereka melihat tanda-tanda azab Allah SWT yang akan menimpa mereka. Mereka pun segera menyesali dosa-dosa mereka dan memohon ampun kepada Allah SWT dengan suara keras dan air mata. Maka Allah SWT mengampuni mereka dan menghilangkan azab dari mereka.
Nabi Yunus pun merasa senang dan lega melihat perubahan kaumnya. Ia pun kembali menyampaikan risalah Allah SWT kepada mereka dengan penuh kasih sayang dan hikmah.

Pantun bernasehat.
Ada juga pantun bernasehat yang atraktif dan adaptif secara kontekstual berikut ini.
Indah dan berkahnya bersilaturahim, menebarkan banyak manfaat.
Teriring doa buat keluarga pak Muslim, semoga bahagia dunia dan akherat.

Jalan-jalan ke Tangerang Selatan, jangan lupa ke Taman Kota.
Mari kita kita ikuti pengajian, membangun keluarga SAMAWA.

Disini gunung disana gunung, di tengah-tengahnya kebon kopi.
Kita semua sungguh beruntung, ikut pengajian MT Al Hikmah ini.

Learning.
Sebagai proses pembelajaran dalam membentuk keluarga sakinah mawadah warahmah mempersering majlis ilmu di masjid terdekat, pengajian bulanan dari rumah ke rumah seperti yang diselenggarakan MT Al Hikmah Nusaloka BSD dan atau di masjid Baitul Hikmah BSD atau masjid terdekat berdomisili dengan berbagai kajian ilmu yang diselenggarakan baik secara offline maupun online.
Ada sebuah kisah nyata atau true story yang dialami oleh guru kita ketika berkesempatan menjalani perjalanan ke Andalusia Spanyol yang pada masa kejayaan Islam terdapat sebuah masjid yang menjadi peradaban umat Islam. Namun pada saat ini kondisinya sudah terbalik sehingga ketika akan menunaikan ibadag sholat di Al Hambra tidak diperbolehkan, ketika di pinggiran atau teras Al Hambra juga tidak diperbolehkan, di halaman parkir juga tidak boleh akhirnya sholat di dalam kendaraan. Itulah sebuah pembelajaran bagi kita ketika untuk mendapatkan masjid tidak ada masalah maka menambah ghirah kita untuk memakmurkan dan memberdayakannya.

Integration.
Secara substansi dan esensi adanya spirit untuk mensyukuri 6 rezeki yang Allah karuniakan kepada hamba Nya secara kolektif atau berjamaah. Secara proses dimulai dari diri sendiri kemudian keluarga dan orang-orang yang terdekat atau sekitarnya kemudian berlanjut semakin meluas ke komunitas, organisasi atau perusahaan bahkan alam semesta atau lingkungan sekitarnya.

Result.
Ketika kita telah berproses dengan baik dan benar maka akan membuahkan hasil membangun keluarga sakinah mawaddah warahmah yang menjadi idaman setiap insan yang beriman dan bertakwa.

(Sumber : Tausiyah Ustadz H. Muhammad Taslim di pengajian bulanan MT Al Hikmah BSD di rumah H. Muhammad Muslim pada Ahad, 17 November 2024 dan pengalaman penulis)