Penulis : Suradi-Baitul Hikmah BSD
Baitul Hikmah Beristiqomah dan Ramah.
Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, dalam beberapa tahun terakhir mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perumahan BSD City yang menjadi icon Kota Tangerang Selatan, terus membangun berbagai fasilitas yang membuat komplek perumahan ini semakin menjadi pilihan masyarakat dalam mencari tempat hunian yang aman dan nyaman.
Selain itu, jalan tol Cikunir-BSD pun semakin mempermudah akses ke BSD City. Selain BSD City, di kecamatan seluas 2.400 hektar itu terdapat pula beberapa komplek perumahan, seperti Vila Serpong, Vila Melati Mas, Serpong Paradise, Serpong park dan lain-lain. Juga terdapat beberapa pusat perbelanjaan dan hotel seperti ITC BSD, Plaza BSD, Teras Kota, AEON, Hotel Santika, Hotel Grand Zury, Hotel Fiducia dan lain-lain. Perkembangan sarana fisik, juga diimbangi dengan pembangunan sarana sosial dan ibadah. Di BSD City dan sekitarnya, kini terdapat banyak masjid dan musholla, disamping rumah-rumah ibadah lainnya dan beberapa rumah yatim, piatu dan dhuafa serta pesantren.
Agar keberadaan masjid dan mushola di Kecamatan Serpong semakin terarah dan terkoordinasi, pada tahun 2007 telah dibentuk Forum Masjid dan Musholla BSD dan sekitarnya (FMMB). Kini tercatat 77 masjid dan musholla yang bernaung di bawah wadah FMMB. Tujuan pembentukan FMMB adalah mempererat persatuan dan kesatuan (ukhuwah) seluruh umat Islam di BSD dan sekitarnya yang pada gilirannya turut berkontribusi memperkokoh ukhuwah Islamiyah.
Salah satu upaya untuk mewujudkan ukhuwah Islamiyah tersebut dan dapat memberikan manfaat serta kemaslahatan umat, adalah keberadaan dan eksistensi kiprah dan karya masjid Baitul Hikmah yang semakin berasa bagi jamaah, pengurus dan masyarakat di sekitarnya hingga di beberapa tempat di luar teritori Tangerang Selatan melalui kegiatan sosial kemasyarakatan. Dinamika yang terjadi di masjid Baitul Hikmah tentu saja menjadi tantangan dan sekaligus peluang untuk tetap dan terus istiqomah melayani jamaah dan ramah antara lain ramah safety yang merupakan bagian yang terintegrasi dengan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L).
Inspirasi dan inisiasi masjid Ramah K3L disambut dan dibahas dalam Rapat DKM Baitul Hikmah BSD dan Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka (YKMN) pada Ahad, 15 September 2024 yang mengamanahkan penulis sebagai senior advisor bidang safety DKM Baitul Hikmah BSD.
Allah berfirman dalam surat Ali Imran ayat 104. Waltakum minkum ummatuy yad‘ūna ilal-khairi wa ya'murūna bil-ma‘rūfi wa yanhauna ‘anil-munkar(i), wa ulā'ika humul-mufliḥūn(a).
“Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
Sebagai aktualisasi segolongan orang yang menyeru kebaikan, menyuruh yang makruf dan mencegah dari yang mungkar antara lain transformasi inspirasi menjadi aksi melalui program dan penerapan masjid ramah K3L.
Apa Pendekatan Masjid Ramah K3L?
Minimal ada 3 pendekatan Masjid Ramah K3L
1. Menurut PP 50 Tahun 2012 bahwa Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disingkat SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
2. ISO 45001 adalah suatu standar global dalam sistem manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Standar ini membantu perusahaan atau organisasi untuk mengidentifikasi dan mengurangi risiko K3 di tempat kerja, meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja karyawan secara berkelanjutan.
3. ISO 14001 adalah standar internasional yang menetapkan pendekatan terstruktur untuk perlindungan lingkungan. Standar ini memungkinkan organisasi dari semua ukuran untuk mengembangkan dan menerapkan kebijakan untuk memberikan praktisi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan terhadap lingkungan.
Masjid ramah K3L adalah konsep masjid yang menerapkan prinsip-prinsip Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan dalam semua aspek operasional dan kegiatan di dalamnya. Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan lingkungan masjid yang aman, sehat, dan nyaman bagi semua jamaah dan pengelola masjid.
Aspek-Aspek Utama Masjid Ramah K3L
1. Keselamatan
Memastikan infrastruktur masjid seperti bangunan (akses masuk, di area masjid dan akses keluar), fasilitas (tempat parkir, assembling point, arah evakuasi, rambu-rambu K3L dan lainnya), dan peralatan (Alat pemadam kebakaran, Kotak P3K dan lainnya) memenuhi standar keselamatan yang baik untuk mencegah kecelakaan dan insiden yang tidak diharapkan (Unsafe action dan Unsafe condition).
2. Kesehatan
Menjaga kebersihan masjid dengan baik, termasuk area wudhu, toilet, dan tempat ibadah. Memastikan sanitasi yang baik dan penyediaan fasilitas kesehatan dasar, seperti kotak P3K dan tempat cuci tangan.
3. Lingkungan
Menciptakan lingkungan masjid yang aman, sehat, dan nyaman bagi semua jamaah dan pengelola masjid.
Manfaat Masjid Ramah K3L
1. Meningkatkan kenyamanan dan kekhusyukan ibadah bagi jamaah.
2. Mengurangi risiko kecelakaan dan penyakit akibat di lingkungan masjid.
3. Menyediakan lingkungan yang inklusif dan aman bagi semua, termasuk orang dengan kebutuhan khusus (disabilitas).
4. Meningkatkan citra positif masjid di masyarakat.
Mengapa perlu Masjid Ramah K3L?
Penerapan masjid ramah Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) didasari oleh kebutuhan untuk menciptakan tempat ibadah yang tidak hanya fokus pada aspek spiritual, tetapi juga memperhatikan aspek fisik dan kenyamanan para jamaah dan masyarakat sekitarnya.
Ada beberapa alasan mengapa konsep masjid ramah K3L menjadi penting adalah sebagai berikut :
a. Peningkatan Jumlah Jamaah dan atau Pengguna lingkungan Masjid
Masjid sering menjadi pusat kegiatan sosial dan keagamaan, terutama pada waktu-waktu tertentu seperti shalat Jumat, bulan Ramadan, atau perayaan hari besar Islam. Dengan meningkatnya jumlah jamaah sejalan dengan peningkatan risiko terjadinya insiden, seperti kecelakaan akibat kerumunan atau fasilitas yang kurang memadai (terpeleset, terjatuh dan nirmis lainnya).
Data jumlah jamaah yang menggunakan masjid Baitul Hikmah dan lingkungannya tiap harinya lebih dari 150 orang yang terdiri dari para santri dan asatidz Markaz Hadits, Bait Qur’any, jamaah sholat jamaah di masjid Baitul baik internal maupun umat Islam lainnya. Jumlah ini semakin bertambah banyak terutama ketika sholat Jumat, kegiatan Ramadhan dan atau pengajian tertentu. Oleh karena itu penerapan K3 membantu mengelola risiko ini dengan lebih mengutamakan tindakan pencegahan (preventive action).
b. Tuntutan Lingkungan yang Aman dan Sehat
Jamaah, termasuk lansia, anak-anak, dan orang dengan keterbatasan fisik (disabilitas), membutuhkan lingkungan yang aman dan sehat untuk beribadah. Masjid yang tidak menerapkan standar K3L bisa menjadi tempat yang rawan kecelakaan atau penyebaran penyakit, terutama pada saat padat jamaah.
c. Tindakan Pencegahan Bencana
Indonesia sebagai negara rawan bencana (seperti gempa bumi, banjir, dan kebakaran) membutuhkan fasilitas umum, termasuk masjid, yang siap menghadapi situasi darurat. Masjid yang mematuhi prinsip-prinsip K3L akan memiliki prosedur darurat, sistem evakuasi dan fasilitas Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) untuk melindungi jamaah dalam situasi bencana.
d. Kesadaran Kesehatan dan Kebersihan.
Pasca-pandemi Covid 19, kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan semakin meningkat. Masjid sebagai tempat berkumpul banyak orang perlu mengikuti standar kesehatan yang baik, seperti menyediakan fasilitas cuci tangan, menjaga kebersihan tempat wudhu dan toilet dan ventilasi yang baik untuk mencegah penyebaran penyakit.
e. Tanggung Jawab Sosial
Masjid sering kali tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan kegiatan komunitas muslim-muslimah lainnya. Oleh karena itu, penting bagi pengelola masjid untuk menunjukkan tanggung jawab sosial dengan menjaga keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan bagi jamaah serta masyarakat di sekitarnya.
Penerapan konsep masjid ramah K3L adalah wujud dari kepedulian terhadap aspek keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam yang mengutamakan perlindungan dan kesejahteraan umat. Selain itu sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan masjid yang lebih inklusif, ramah, dan siap menghadapi berbagai tantangan kesiapsiagaan bencana yang mungkin dan atau berpotensi terjadi di mana dan kapan saja. Safety First. (Suradi-SA Safety MBH)