AKSI ALIANSI BELA PALESTINA : PERKUAT SOLIDITAS DAN SOLIDARITAS BERGEGAS KE MONAS

SPIRITUAL INSIGHT, INSPIRING & LEARNING

AKSI ALIANSI BELA PALESTINA : PERKUAT SOLIDITAS DAN SOLIDARITAS BERGEGAS KE MONAS
Penulis : Suradi-Baitul Hikmah

Pagi yang tidak biasa di stasiun Rawabuntu. Kala itu adalah Ahad, 21 Rabiul Akhir 1445 bertepatan dengan 5 November 2023 di pagi hari menjelang pk. 05.30 Wib di stasiun Rawabuntu tidak seperti biasanya banyak penumpang KRL mulai berdatangan dengan wajah cerah dan berpakaian relatif semotif dengan busana muslim dan muslimahnya. Cuacapun sangat mendukung hawanya sejuk setelah semaleman diguyur hujan sehingga menambah semangat melangkah menuju ke stasiun Rawabuntu. Dengan tertib dan teratur memposisikan diri untuk menunggu kedatangan KRL yang sesuai dengan jadwal perjalanannya.

Alasan utama kita bela Palestina. Keikutsertaan mereka menuju ke Monas sangatlah beralasan meski di hari Ahad hari untuk keluarga dan bahkan banyak agenda lain yang pilihan namun mengikuti aksi aliansi bela Palestina yang paling disayang. Ada alasan bela Palestina ini antara lain berdasarkan sejarah negara Palestina sebuah negara yang termasuk negara yang awal mengakui kemerdekaan Republik Indonesia yang dideklarasikan pada 17 Agustus 1945. Saat itu komunikasi dan teknologi informasi belum secanggih saat ini namun atas berkat rakhmat Allah dan kegigihan para pejuang kita bangsa Indonesia merdeka terbebas dari penjajahan dan cepat mendapat respon dan dukungan Palestina. Secara aqidah dan keimanan sama serta secara kemanusiaan kita terpanggil untuk membantu sesama yang memperjuangkan haknya untuk merdeka. Alasan lainnya secara tata kelola kenegaraan yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 bahwa Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Merangkai acara bela Palestina. Rangkaian acara ini dikemas dengan nama Aksi Aliansi Bela Palestina yang didukung oleh dan melibatkan beberapa tokoh nasional dan berbagai organisasi sosial kemasyarakatan dan kemanusiaan serta pemerintah dan legislatif Republik Indonesia.

Di Monas perkuat soliditas dan solidaritas. Acara ini dipusatkan di Monumen Nasional (Monas) sebagai saksi sejarah berkumpulnya umat aksi aliansi bela Palestina dan sekaligus membuka memori atau mengenang kembali acara-acara monumental sebelumnya di tempat yang sama. Lautan manusia memadati Monas dengan tetap tertib dan teratur saling menghargai dan memegang teguh adab berkumpul sesuai ajaran Islam. Terdapat sebuah panggung besar yang menjadi pusat perhatian seluruh umat yang hadir di Monas. Dengan segala keterbatasan sound system yang ada dibanding luasnya area tempat berkumpul umat maka sebagian besar peserta memilih mendekati pusat acara namun ada juga yang menikmati beberapa acara orasi yang juga digelar di sekitar Monas serta mensyukuri nikmat sehat dan nikmat kesempatan menghirup udara pagi dan view Monas dengan segala keindahannya.

Langkah peserta bela Palestina. Adalah peserta dari pengurus dan jamaah masjid Baitul Hikmah BSD Nusaloka antara lain Ketua DKM Baitul Hikmah dan para pengurus lainnya serta pengurus Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka (YKMN) sebagai bagian dari Forum Masjid-Musholla BSD dan sekitarnya (FMMB) turut hadir dalam prosesi Aksi Aliansi Bela Palestina ini. Beberapa pengurus dan jamaahnya masjid lain yang menjadi anggota FMMB (tercatat terdapat 78 masjid/musholla) turut memakmurkan acara ini. Hadir pengurus FMMB antara lain Presidium FMMB 2023 (Surya Sidharta Jose), Dewan Presidium (antara lain Suradi, Djindar Rohani, Totok Suhartono, Ajid Bangun, Dude) dan pengurus FMMB lainnya yang mengkoordinir peserta melalui rute naik KRL di stasiun Rawabuntu. Peserta ada yang naik KRL dari stasiun Rawabuntu, ada juga yang naik kendaraan pribadi bersama keluarga dan ada juga yang naik motor. Ada melanjutkan perjalanan seusai naik KRL dengan jalan kaki dari stasiun Tanah Abang dan ada yang melanjutkannya dengan naik KRL ke stasiun terdekat Monas dan ada juga yang baik bus TransJakarta. Begitulah indah dan berkahnya memperkokoh soliditas, solidaritas dan sinergitas kita untuk satukan langkah bela Palestina.

Dari rumah kita ke lokasi acara. Untuk menuju ke lokasi acara Aksi Aliansi Bela Palestina yang dipusatkan di Monas, FMMB melalui beberapa pertimbangan mengambil inisiatif naik KRL yang diatur dengan keberangkatan : Berangkat via stasiun Rawabuntu mulai pk 05.30 Wib. Turun di stasiun Tanah Abang kemudian menuju checkpoint di sekitar stasiun Tanah Abang. Moving : Setelah kabilah berkumpul kemudian bergerak menuju Monas dengan rute : Jl. Jati Baru - Abdul Muis - RS Budi Kemulyaan / Masjid Baitul Ihsan - Kantor Lurah Gambir - Muncul di Indosat (bundaran Thamrin). Yang dianjurkan dibawa : Kartu Multi Trip KRL / Kartu e-Money / Flazz / Tapcash (pastikan saldo cukup), alas apapun bebas, payung atau jas hujan, air minum secukupnya sebagai bekal pribadi, obat-obatan pribadi (jika ada riwayat sakit) dan power bank (bila perlu). Adapun yang dianjurkan untuk digunakan : Baju koko atau gamis putih, celana panjang bebas (Ikhwan), Gamis / Abaya Hitam/bebas (Akhwat), Memakai sandal atau sepatu jogging yang nyaman dipakai, memakai peci/sorban/penutup kepala (Ikhwan).

Yang menjadi perhatian bersama : Dilarang membawa atribut politik dalam bentuk apapun, membawa senjata dalam bentuk apapun, dilarang provokasi sesama jama'ah, mari saling menjaga ukhuwah, wajib menjaga adab bagi yang menggunakan atribut kalimat tauhid, wajib menjaga kebersihan dalam mengikuti rangkaian acara dan wajib memperhatikan kondisi kesehatan diri masing-masing.

Memulai acara dan mengakhirinya. Acara Aksi Aliansi Bela Palestina dimulai pk 06.00 dengan pembacaan sholawatan dilanjutkan pembukaan : Pembacaan Ayat Suci Al-Qur'an, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Pembacaan Pembukaan UUD 1945 dan Pembacaan Doa. Beberapa sambutan pengantar oleh Wakil dari Majelis-Majelis Agama : MUI dan organisasi keagamaan formal lainnya. Kemudian berlanjut pembacaan pernyataan oleh prof. Dr Sudarnoto Abdul Hakim, Pendeta Jimmy Sormin, Prof Dr Philiph Wijaya, Dr Candra Setiawan dan KH Cholil Nafis secara bergantian. Atas nama Pemrakarsa (M. Din Syamsuddin/Ketua PPIP) memberi penjelasan singkat, dan menyilakan para pejabat negara memberi orasi singkat secara bergantian (Menlu, Menko PMK, dan Menag) dilanjutkan tokoh nasional lainnya.

Sebagai selingan diisi dengan Rampak Beduk dan Shoutul Harokah. Acara berlanjut dengan orasi para tokoh. Selingan dan dilanjutkan orasi beberapa orang Tokoh Perempuan. Kemudian ada selingan Shoutul Harokah dan orasi MER-C, APTISI, KSPSI dan tokoh. Terakhir selebrasi penutupan : Pengibaran Bendera Raksasa (Merah Putih dan Palestina), penutupan diiringi lagu-lagu Nasyid oleh Shoutul Harokah dan Izzat Islam.

Ada 6 tuntutan sebagai bagian dari perjuangan. Berikut ini 6 poin tuntutan Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina.

1. Menuntut agar perang segera dihentikan, dan agar dilakukan penyelidikan internasional atas kejahatan kemanusiaan dan perang oleh Israel untuk diajukan ke Mahkamah Internasional.
2. Demi kemanusiaan perdamaian dan keadilan kami menentang keras penjajahan Israel atas Palestina dan mengecam keras politik apartheid, genosida, holocauts dan terorisme yang terus dilakukan Israel. Maka kami menyerukan kepada pemerintah negara-negara Islam, negara-negara Arab untuk membatalkan hubungan diplomatik dan atau tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel sampai negara Palestina yang merdeka dan berdaulat berdiri tegak. Sebagai bentuk solidaritas bagi Palestina, seyogianya bangsa Indonesia sebagai bangsa cinta damai dan keadilan memboikot dan tidak membeli produk-produk Israel dan produk-produk pakaian makanan dan minuman yang menyumbang kepada Israel.
3. Kami memberikan apresiasi kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa atas keputusan dan resolusinya atas Israel antara lain sebagai pelanggar HAM berat. Namun PBB perlu melakukan langkah-langkah nyata dan tegas dalam menegakkan resolusi resolusinya dengan menghilangkan kekuatan veto dari negara-negara yang menampilkan standar ganda terhadap masalah Palestina.
4. Kami mendukung dengan penghargaan atas sikap tegas dan konsisten Indonesia yang sejak zaman Presiden Bung Karno hingga sekarang, zaman Presiden Joko Widodo terus menolak penjajahan Israel dan mendukung Palestina merdeka, mengapresiasi sikap diplomasi tegasnya yang dilakukan oleh menlu kita, Retno Marsudi, baik di forum KTT OKI, maupun sidang umum PBB. Kami mendorong pemerintah Indonesia untuk semakin mendorong kolaborasi negara-negara anggota OKI, ASEAN, bersama negara-negara seperti Rusia, Cina, Bolivia yang mengambil sikap tegas atas Israel.
5. Menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu bangsa Palestina Gaza dengan diplomasi hingga demonstrasi opini, dana dan doa. Berharap agar itu semua dapat membuka nurani dunia dan menyelamatkan kemanusiaan dan akal sehat untuk membantu membuka pintu hati dan kebijakan internasional hadirnya keadilan perdamaian di kawasan Timur Tengah hingga ke seluruh dunia dengan Palestina merdeka dan enyahlah penjajah Israel dari bumi.
6. Menyerukan kepada umat berbagai agama untuk memanjatkan doa kehadirat Allah yang maha kuasa untuk memberi kekuatan lahir dan batin bagi rakyat Palestina dalam menanggung penderitaan dan mewujudkan kemerdekaan bangsa dan negaranya. (Jakarta, 5 November, Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina)

Mereka berkata dan berasa. Dari beberapa peserta yang langsung turun gunung ke Monas sepakat bahwa ikhtiar ini merupakan hak kecil peserta untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dan perjuangan serta perjalanan kecil bila dibandingkan perjuangan dan perjalanan rakyat Palestina melawan kaum zionis Israel.

Semoga segala iman, ilmu dan amal kita dalam rangkaian kegiatan Aksi Aliansi Bela Palestina ini mendapatkan ridho dan berkah dari Allah. Aamiin.