Oleh : Suradi, SE, MM - Penulis Buku Dari Ilalang ke Bangunan Menjulang Baitul Yatim
Kepercayaan dan kesempatan berharga. Alhamdulillah masjid Baitul Hikmah BSD kembali mendapat kepercayaan dan kesempatan berharga dan mulia untuk mengisi sebuah acara yang langka yaitu talkshow bedah buku di event Tangsel Islamic Book Fair 2023 yang telah dibuka secara resmi oleh Wali Kota Tangerang Selatan pada Sabtu, 25 Maret 2023 bertempat di masjid Islamic Center Tangerang Selatan Jl. Hanjuang BSD. Acara ini berlangsung selama 9 hari dan akan berakhir pada 2 April 2023. Acara ini terselenggara kerja kolaboratif antara ICMI Orda Tangsel dan IKAPI Banten dan
powered by Out of the Boox. Masjid Baitul Hikmah BSD melalui dutanya yang langsung diperankan oleh Suradi, SE, MM selaku Ketua Umum DKM Baitul Hikmah yang juga disebut sebagai pelayan 2 tempat mulia yaitu masjid Baitul Hikmah dan Baitul Yatim memanfaatkan kepercayaan dan kesempatan berharga tersebut.
Acara bedah buku ini mendapat kehormatan dihadiri oleh Ketua Panitia Penyelenggara Tangsel Islamic Book Fair (pak Arif Jamaludin), duta FMMB (pak Totok dan mas Anam), duta dari KARIB (bang Nico), duta dari Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka (YKMN), Asatidz dan Santri Markas Hadits, pengelola perpustakaan Masjid Baitul Hikmah dikomandani oleh bu Detin bersama tim (bu Linda, bu Rita dan bu Ani), Pengurus DKM Baitul Hikmah (pak Aris Amirris, pak Sugeng, mas Johan), duta jamaah Masjid Baitul Hikmah dan MT Al Hikmah (bu Wiwiek Tjiptaningsih), Pengurus dan Jamaah FMMB (pak Tjahja Gunawan yang memiliki profesi jurnalis sekaligus menjadi moderator dalam acara talkshow ini) dan para pengunjung umum.
Menata kelola yang lebih transparan, akuntabel dan profesional. Dalam kesempatan ini Ketua YKMN sesuai dengan spirit message yang tertulis dalam buku mengatakan bahwa sejak serah terima tanah wakaf pada tahun 2014, gaung pembangunan Baitul Yatim mulai digemakan. Seiring berjalannya waktu, baik ragam maupun intensitas kegiatan semakin berkembang sejalan dengan kebutuhan jamaah untuk memakmurkan masjid Baitul Hikmah. Di sisi lain, dinamika tuntutan jamaah dan perubahan lingkungan yang terjadi menjadi peluang yang berharga untuk memperkuat ukhuwah islamiyah, syiar dan manfaat baik di internal Baitul Hikmah maupun dengan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam menjawab dinamika kebutuhan tersebut diperlukan sistem dan tata kelola yang lebih transparan, akuntabel dan profesional. Optimalisasi proses pembangunan dan pemanfaatan bangunan Baitul Yatim dilakukan melalui kerja sama dan sinergi Yayasan Keluarga Muslim Nusa Loka (YKMN) dengan berbagai pihak di antaranya Bapak Agung Handaya, Yayasan Markaz Hadis Bilal Bin Rabah, Yayasan Bait Qur’any, Forum Masjid dan Mushola se BSD (FMMB), para donatur, panitia dan para jamaah. Selain itu, mekanisme kerja yang berbasis keumatan menjadi prasyarat utama agar pembangunan dan pemanfaatan bangunan Baitul Yatim dapat dikerjakan secara terintegrasi sesuai tata kelola yang telah disepakati bersama.
Mengharmonisasi prolog, content dan epilog. Narasumber sekaligus penulis buku ini Suradi, SE, MM mengatakan sebagai sebuah data, informasi dan dokumentasi, buku Dari Ilalang ke Bangunan Menjulang ini disusun sebagai media dan bukti objektif kami dalam mengawal pembangunan dan pemanfaatan bangunan Baitul Yatim secara istiqomah dalam menjaga amanah yang diberikan oleh para donatur dan jamaah. Materi pokok mencakup spirit message Ketua Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka (YKMN), dilanjutkan dengan sekapur sirih Ketua Umum DKM Baitul Hikmah selaku pelayan 2 tempat mulia yaitu Baitul Hikmah dan Baitul Yatim kemudian dilanjutkan dengan prolog, content dan epilog yang berisi roadmap atau perjalanan panjang Baitul Yatim sejak 2014 kemudian testimoni dari beberapa orang yang mewakili ulama, donatur, pengguna gedung Baitul Yatim dan tokoh masyarakat, Beberapa halaman terakhir berisi beberapa artikel yang dibuat oleh penulis.
Dengan kerendahan hati ada setitik harapan kami, semoga kehadiran buku ini memberikan manfaat dan dapat menjadi wahana penyambung tali silaturahim seiring dengan perkembangan Baitul Yatim yang secara fisik pembangunannya dimulai sejak peletakan batu pertama pada 17 Januari 2015 oleh Wakil Wali Kota Tangerang Selatan dan Ustadz M. Arifin Ilham.
Sejarah Singkat. Sejalan dengan moto Tangerang Selatan
Cerdas-Modern-Religius khususnya Religius dan
BSD Kota Santri maka salah satu upaya untuk mewujudkannya dan kehadirannya dapat memberikan manfaat serta kemaslahatan umat, adalah dengan membangun Baitul Yatim yang dapat menampung serta memfasilitasi anak yatim - piatu, dhuafa di BSD dan sekitarnya. Untuk mewujudkan pekerjaan yang mulia dan strategis tersebut, FMMB bekerjasama dengan Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka (YKMN) Sektor XIV-5 Nusa Loka berkomitmen dan menjaga keistiqomahan ini untuk saling berkolaborasi dan sinergi dengan pihak lain baik secara organisasional maupun personal. YKMN secara operasional dijalankan oleh DKM Baitul Hikmah dengan kegiatan utama peribadatan dan dakwah, pemenuhan sarana dan prasarana, sosial dan ekonomi, pemuda dan olahraga, tarbiyah, keamanan dan lingkungan, muslimah. Gagasan ini secara hsitoris sejak 2015 mendapat dukungan dari para tokoh agama dan tokoh masyarakat, terus mengalir mulai dari Bapak Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh, DEA selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI , Ibu Hj. Airin Rachmi Diany, SH,MH selaku Walikota Tangerang Selatan, Ustadz Aa Gym, Prof. Dr. KH Din Syamsudin selaku Ketua MUI Pusat, Ustadz KH . Arifin Ilham dan lain-lain sehingga dapat menambah spirit dan adrenalin kita untuk mewujudkannya.
Tujuan ditetapkan pembangunan terus berjalan. Menyediakan asrama yatim dan fasilitas penunjangnya dalam rangka memakmurkan masjid (QS. 9:18) dan memuliakan anak yatim (QS. 107:1-3).Menunjang dan mewujudkan motto “BSD Kota Santri. Baitul Hikmah Lebih Berarti”. Lebih mensinergikan FMMB (Forum Masjid Musholla BSD & sekitarnya) dengan Masjid Baitul Hikmah, Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka BSD dan institusi yang lain dalam menyalurkan program ZIS dan CSR nya.
Hujjah & Acuan. Surat At-Taubah 9:1-3 “Sesungguhnya hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan. Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”. Surat Al-Ma’un 107:1-3 “Tahukan kamu (orang) yang mendustkan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim. Dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin”.
Tahapan Proses. Proses Penyelesaian Pembangunan Baitul Yatim melalui tahapan : Akuisisi lahan dari PT. Bumi Serpong Damai, Proses persiapan lahan / prakonstruksi bangunan, Proses pekerjaan finishing bangunan, Proses bangunan penunjang, Proses bangunan interior, Proses pembangunan diawali dengan kegiatan peletakan batu pertama oleh Wakil Wali Kota Pemkot Tangerang Selatan Bapak Benyamin Davni dan Ustadz KH. M. Arifin Ilham pada hari Sabtu, 17 Januari 2015.
Terus berjuang meski tantangan menghadang. Sebuah kalimat yang relevan dengan perjuangan dan perjalanan panjang keberadaan dan eksistensi perpustakaan masjid Baitul Hikmah. Ternyata pada acara bedah buku ini moderator memulai dengan keingintahuan dan ketertarikan untuk mengetahui kiprah dan karya perpustakaan masjid Baitul Hikmah. Bu Detin selaku Ketua Divisi Pendidikan yang membawahi bidang perpustakaan peduli dan terpanggil untuk sharing pengalaman menata kelola perpustakaan di masjid Baitul Hikmah. Keberadaan perpustkaan ini bermula dan terinspirasi kegiatan TPQ dan adanya buku-buku yang tersimpan di sebuah ruangan semacam Gudang. Melalui perjuangan panjang bersama ibu-ibu Muslimah atas inisiatif bu Linda mencoba mengumpulkan buku-buku tersebut ke dalam suatu ruangan. Al hasil pada tahun 2020 mendapatkan ruangan khusus untuk perpustakaan di Gedung Baitul Yatim. Dalam beberapa bulan berbenah ruangan, buku dan lemari/rak buku maka tertata lebih rapi pada tahun 2022 menempati ruangan di lantai Gedung Baitul Yatim wing belakang. Berhubung para petugas jaga ruang perpustakaan tersebut adalah ibu-ibu Muslimah dan naik turun tangga maka dipindahkanlah ruangan perpustakaan yang menjadi satu area dengan masjid Baitul Hikmah. Ibu-ibu Muslimah yang turut bertugas jaga perpustakaan merasa ikhlas dan secara sukarela melayani para pembaca di ruangan perpustakaan. Dari hasil pengamatan pengunjung dan pembaca buku ruang perpustakaan sebagian besar adalah anak-anak santri Markaz Hadits. Perpustakaan Baitul Hikmah siap menerima buku-buku baru dan atau bekas yang masih layak baca serta siap untuk berbagi pengalaman dengan masjid lainnya.
Proses akuisisi lahan. Setelah perpustakaan masjid Baitul Hikmah yang coba ditanyakan lagi adalah bagaimana proses akuisisi lahan Baitul Yatim bisa terselesaikan yang akhirnya dari ilalang menjadi bangunan menjulang. Atas ijin Allah dan komitmen serta konsistensi kerja secara teamwork maka akuisisi lahan mendapatkan lahan tanah yang lebih luas dan bisa menjadi satu kompleks dengan masjid Baitul Hikmah melalui proses tukang guling antara pewaqaf lahan dengan PT. BSD.
Testimoni santri Markaz Hadits. Setelah selesai dibangunnya Gedung Baitul Yatim yang berlantai 3 alhamdulillah mulai tahun 2016 dihuni oleh para santri Markaz Hadits yang sebelumnya tinggal di sebuah masjid di Kalimalang Bekasi. Bagi Fajri Nibas santri Markaz Hadits kelas 3 yang juga memiliki prestasi sebagai juara 1 lomba tahfiz Quran pada acara Moslem Games 2022 FMMB sangat berkesan dengan adanya Gedung Baitul Yatim ini. Awalnya memiliki image bahwa yang namanya pondok pesantren identik dengan kondisi yang sepi jauh dari keramaian dan jauh dari kota. Apalagi pada saat masa pandemi para santri tidak diijinkan keluar dari pesantren dan tidak boleh beraktivitas di dalam masjid Baitul Hikmah. Namun kondisi tersebut telah hilang, yang ada adalah saat ini adalah rasa nyaman sebagai penghuni Gedung Baitul Yatim. Selain itu merasa senang karena jamaah masjid Baitul Hikmah ramah dan akrab bergabung dengan para santri. Dengan adanya perpustakaan semakin senang bisa membaca buku-buku secara lebih bebas dan menambah ilmu serta hikmah. Ucapan terimakasih juga terlontar kepada para donatur yang berkontribusi untuk mendukung operasional pesantren Markaz Hadits. Soliditas dan solidaritas para pengurus dan jamaah masjid Baitul Hikmah yang dibingkai dalam ukhuwah semakin menambah betah belajar dan menghafal Al Quran di masjid Baitul Hikmah. Semuanya ini menjadi pengalaman yang sangat berkesan dan tidak akan dilupakan sehingga pada suatu saat nanti bisa bersilaturahim kembali ke masjid Baitul Hikmah.
Yang dirasa remaja masjid tentang masjid Baitul Hikmah. Ada satu lagi duta remaja masjid (Bang Nico) menyampaikan rasa kagum ketika beberapa kali sholat berjamaah di masjid Baitul Hikmah menyaksikan secara langsung kegiatan murojoah para santri Markaz Hadits menghafal dan setoran hafalan dengan membentuk holaqoh-holaqoh yang dipandu oleh asatidz. Dari sisi kepengurusan dan tata kelola masjid Baitul Hikmah dikenal dengan program-programnya yang visioner, inspiratif, adaptif, inovatif dan terus tumbuh dan berkembang. Soliditas, solidaritas dan sinergitas kerja pengurus DKM Baitul Hikmah dengan semangat ukhuwah. Hal ini dibuktikan dengan kegiatan
Coffee Morning setiap Sabtu dan Ahad ba’da kajian subuh. Kegiatan
Coffee Morning antara lain untuk mengevaluasi kinerja dan bermusyawarah untuk perbaikan dan program kerja ke depan masih jarang dilakukan oleh masjid lainnya secara konsisten. Bagi bang Nico masjid Baitul Hikmah telah berhasil dan menggeser paradigma yang sebelumnya mengelola masjid itu cepat membosankan menjadi mengelola masjid itu menyenangkan.
Doa dipanjatkan semoga dikabulkan. Semoga segala aktivitas yang kita lakukan selama ini bisa bernilai ibadah dan menjadi ladang bertambahnya amal kebaikan. Hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari esok lebih baik daripada hari ini. Permulaaan hari ini menjadi suatu kebaikan, di tengahnya suatu keberuntungan dan di akhirnya adalah suatu kesuksesan. Sebagai bagian dari perjalanan dan perjuangan panjang untuk m
embuat sejarah tanpa melupakan para pelaku sejarah masjid Baitul Hikmah.
Layang-layang terbang melayang, jatuh ke lapangan diambil orang.
Mari kita terus berjuang, hadapi tantangan menjadi peluang.