Penulis : Suradi-DKM Baitul Hikmah
Rasa syukur dan ada kebesaran Allah. Mengaktualisasikan tagline sinergitas tingkatkan kualitas maka masjid Baitul Hikmah berusaha menjalin silaturahim, sharing dan sinergi baik secara personal maupun komunal. Dalam menjalin silaturahim inipun tidak terbatas pada jamaah dalam negeri saja namun juga jamaah dari luar negeri. Beberapa pengalaman yang dirasakan antara lain menghadirkan penceramah dari Syeikh Palestina terutama pada bulan Ramadhan. Selain itu alhamdulillah masjid Baitul Hikmah juga mendapat kepercayaan dan kesempatan menerima jamaah tabligh dari Kuwait sebanyak 4 orang dan Qatar seabnyak 1 orang dibantu oleh
translater antara lain Ustadz Taufik (pesantren Markaz Hadits) yang dikoordinir oleh Ustadz Said Kamyabi. Masjid Baitul Hikmah makin Makmur dengan kedatangan jamaah tabligh ini. Mereka datang sejak Rabu pagi sekitar pk 10.20 wib hingga Jumat pagi, 13 Januari 2023 (3 hari 2 malam) menginap di masjid Baitul Hikmah.
Ada ibrah dan hikmah bersama jamaah tabligh. Ketika jamaah tabligh berada di masjid Baitul Hikmah maka setiap ba’da sholat fardhu berjamaah di masjid Baitul Hikmah diisi dengan majlis ilmu. Seorang jamaah tabligh tampil di depan jamaah dan dipandu oleh transleter menyampaikan tholibul ‘ilmi. Materi atau content atau susbtansinya secara umum mengingatkan kepada kita pentingnya rasa syukur dan ada kebesaran Allah. Waktu yang kita miliki di dunia ini hanya bersifat sementara sehingga ukuran amaliyah dan ibadah kita menjadi tolok ukur keberhasilan dalam mengisi perjalanan hidup yang fana ini. Rasulullah memberikan telah petunjuk, pedoman dan keteladanan dengan berucap laa illaha illallah untuk menggapi kesuksesan hidup yang sejatinya. Perintah Allah yang tertuang dalam Al Quran bukan memberatkan umat tetapi justru membuat umat semakin berjaya, sesuai kemampuan dan membuat kebahagiaan baik di dunia dan kaherat.
Rasulullah role model dan teladan kita. Akhlak Rasulullah memberikan keteladanan bagi umat untuk senantiasa berbuat baik kepada sesama, ikhlas dalam bertindak dan tawadlu atau rendah hati untuk menggapai hidup yang bahagia dunia dan akherat. Mari kita muliakan para guru atau alim ulama sebagai pewaris para Nabi dan Rasul karena Nabi dan Rasul tidak mewariskan harta namun mewariskan ilmu untuk pencerahan dan pemberdayaan umat. Tugas dakwah hendaknya disyiarkan hingga kiamat, tetap semangat tebarkan ajaran agama Islam dan ajak umat agar tetap dan terus taat kepada Allah, Rasulullah dan Ulil Amri.
Bagaimana fungsi dan peran masjid? Sebuah pertanyaan yang menarik dan menjadi ibrah untuk bermuhasabah dan ujung-ujungnya untuk perbaikan dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada umat. Masjid menjadi atau berfungsi sebagai tempat ibadah sudah hal yang biasa. Apa yang menjadi luar biasa? Jawabnya antara lain masjid sebagai tempat musyawarah tiap hari sehingga senantiasa berusaha untuk merespon setiap perkembangan yang terjadi agar adaptif terhadap perubahan lingkungan, dinamis dalam mensolusi permasalahan dan melakukan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam menebarkan syiar, dakwah dan manfaat. Selain itu masjid berusaha dijadikan sebagai rumah kita sehingga masjid semakin makmur aktivitasnya baik pada tataran ilmu maupun amaliyah untuk kemaslahatan umat dan rahmatan lil ‘alamin. Masjid juga dijadikan dan berperan sebagai khidmat atau pelayanan umat seperti bila ada jamaah yang lebih membutuhkan masjid mensolusikannya.
Menerima jamaah seluruh dunia, mengeluarkan jamaah ke dunia. Sebuah pernyataan yang menarik, menggelitik dan memberikan tantangan yang tersemangatkan. Alhamdulillah masjid Baitul Hikmah telah dan terus mewujudkannya menerima jamaah dari seluruh dunia baik dari domestik maupun manca negara. Yang menjadi tantangan dan peluang ke depan bagaimana masjid Baitul Hikmah mengeluarkan jamaahnya ke dunia atau ke negara lain. Yang telah terintiskan adalah ketika kita menunaikan ibadah haji dan atau umroh ke tanah suci atau negara muslim lainnya. Hal ini masih dikembangkan ke negara lainnya sehingga semakin membuka cakrawala atau wawasan baru yang menginspirasi dan memotivasi kita dengan literasi global. Gerakan dakwah menjadi tanggungjawab bersama, bukan hanya para alim ulama karena pada dasarnya setiap kita mempunyai tugas sebagai pendakwah meski hanya menyampaikan satu ayat kepada umat. Karunia yang Allah limpahkan mari kita optimalkan di jalan dakwah ketika lima masa sebelum lima masa. Masa mudamu sebelum datangnya masa tuamu. Masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu. Masa kayamu sebelum masa fakirmu. Masa hidupmu sebelum masa kematianmu. Masa luangmu sebelum datangnya masa sibukmu.
Pengakuan atas apa yang dirasakan di lingkungan masjid Baitul Hikmah. Jamaah tabligh secara umum turut merasakan aura spiritual yang berbeda ketika di masjid Baitul Hikmah dengan segala aktivitas jamaah, para asatidz dan para santri Markaz Hadits. Jamaah masjid menyambut dengan senyum, ada kesempatan berbagi ilmu dan hikmah dengan jamaah, ada kesempatan bersilaturahim dengan alim ulama dan pesantren setempat, menjenguk saudara kita yang sakit dan terkesan atas keramahan masyarakat kampung Pondok So. Mereka ramah, mudah diajak berbuat kebaikan dan kebenaran.
Semangat ke depan semangat perbaikan. Tiada yang sempurna namun ada lebih baik. Alhamdulillah masjid Baitul Hikmah berusaha membuka diri dan menerima kunjungan dari beberapa masjid maupun institusi yang ingin berbagi pengalaman tentang tata kelola masjid Baitul Hikmah. Beberapa masjid yang pernah kunjungan ke masjid Baitul Hikmah antara lain masjid Al Ikhlash sektor 1.6 BSD, masjid Salsabila Cimahi, masjid AT 60 Lengkong Gudang, Akademi Dakwah Indonesia (ADI) Tangsel dan lainnya. Selain itu beberapa pengurus DKM Baitul Hikmah menjadi narasumber webinar dan atau seminar Islam di beberapa event baik di tingkat regional maupun nasional antara lain Ketua Umum menjadi narasumber di acara
Talkshow Character Building Moslem Games,
Great Heroes Nasional, webinar ALIF
(Alhamdulillah It’s Friday) nasional, Berbalas pantun nasional dan juga pengurus yang lainnya.
Bagaimana spirit baru untuk menggapai yang lebih baik tersebut? Jawabnya antara lain kita bisa melakukan
benchmarking (studi banding) ke masjid lain yang menjadi
best practice baik di tingkat nasional maupun di tingkat global. Untuk tingkat nasional masjid Baitul Hikmah telah melakukan studi banding ke masjid Jogokaryan Yogyakarta bahkan pernah menyelenggarakan webinar dengan menghadirkan narasumber dari masjid Jogokaryan Yogyakarta. Untuk benchmarking masjid di tingkat global menjadi mimpi dan tantangan kita untuk mewujudkannya. In syaa Allah di suatu saat atas ijin Allah dan ikhtiar kita maka terwujudkan. Aamiin.
Kecil-kecil biji jagung,
Kalau besar buah durian.
Mari kita saling mendukung,
Dengan semangat kebersamaan.