Kontributor : Suradi-DKM Baitul Hikmah
Masa liburan lebih dekat dengan Al Quran. Bagaimana menyikapi liburan di penghujung 2022 dan di awal 2023 tepatnya 31 Desember 2022 dan 1 Januari 2023? Jawabnya tentu saja beragam. Satu jawaban yang cerdas adalah memanfaatkan waktu tersebut untuk mengenal lebih dekat Al Quran. Oleh karenanya masjid Baitul Hikmah bekerjasama dengan Teman Al Quran bersama Ustadz Anggana Mahendra, ST/Ustadz Abdul Ghofur dengan mediator pak Agus Santoso menyelenggarakan Daurah Quran (2 hari 1 juz) dengan tema “Mengenal Al Quran melalui hafalan”.
Acara tersebut digelar mulai Sabtu pagi, 31 Desember 2022 di masjid Baitul Hikmah BSD yang saat ini dikenal memiliki icon pesantren hafidz Quran tingkat tsanawiyah yang tiap tahunnya menghasilkan lulusan para hafidz Quran. Keberadaan para asatidz dan santri pesantren Marjaz Hadits membawa keberkahan dan kemakmuran masjid Baitul Hikmah di setiap harinya dengan berbagai aktivitas harian para santri Markaz Hadits sehingga memberikan aura dan aroma spiritual yang lebih berasa ketika kita turut sholat berjamaah di masjid Baitul Hikmah BSD.
Masjid Baitul Hikmahpun makin makmur. Ketika masjid Baitul Hikmah digunakan untuk kegiatan Daurah Quran mulai Sabtu, 31 Desember 2022 s.d. Ahad, 1 Januari 2023 maka masjid Baitul Hikmah semakin makmur dibuatnya terutama oleh peserta Daurah Quran yang terdiri bapak-bapak dan ada juga remaja. Hadir dan turut serta pada acara ini pak Eddie R. Darajat yang sekaligus sebagai Ketua Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka (YKMN).
Testimoni yang menginspirasi dan memotivasi. Para peserta antusias dan termotivasi mengikuti rangkaian acara Daurah Quran ini. Hal ini dibuktikan dengan beberapa testimoni berikut ini. Menurut pengakuan dan yang dirasakan pak Agus Santoso dengan mengucapkan terimakasih dan doa yang terbaik dan balasan yang terbaik buat pengurus DKM Baitul Hikmah BSD dan juga jamaah masjid Baitul Hikmah BSD atas support yang luar biasa untuk acara Dauroh Quran 2 Hari 1 Juz ini. Alhamdulillah program berjalan sesuai rencana dan qodarulloh semua peserta bisa melakukan setoran hafalannya dengan baik dan ustadz Anggana pun bisa memberikan bimbingan yang terbaik pula kepada semua peserta untuk hafalan tiap2 peserta.
Tiap kali melakukan dauroh Quran akan tertoreh kenangan manis karena itulah keindahan yang Alloh berikan untuk hambaNya yang bisa hadir dan berusaha mengenal Quran dengan berusaha menghafalnya. Karenanya berharap event seperti ini bisa jadi saksi tentang keseriusan kita dengan Quran Kalam Ilahi. Dan semoga bisa jadi barokah bagi jamaah dan pengurus masjid Baitul Hikmah untuk lebih mantap dengan program Quran yang ada sehingga bisa mencetak Ahlulloh atau keluarga Alloh yang selalu disebut sebagai Ahlul Quran. Hanya kepada Alloh semua balasan yang terbaik kita serahkan dan seperti doa nabi Ya’qub as di surat Yusuf yang dibaca pada qiyamul lail, semoga Alloh ampuni semua kesalahan dan dosa kita. Aamiin
Sisi lain pak Fani selaku peserta Daurah Quran mengungkapkan isi hatinya bahwa acara ini mengingatkan dan meningkatkan kembali ghiroh (semangat) dalam menghafal Quran yang dulu pernah dimiliki diawal saat mulai menghafal Quran, kemudian seiring dengan waktu tersurutkan oleh kesibukan. Dengan kegiatan ini serasa diingatkan kembali memori akan motivasi dan niat mengapa harus semangat mempelajari dan menghafal Quran, semata karena mengharap ridho dan syafaat dari Allah.
Dengan kegiatan tersebut, bisa mencontoh dan menjadikan role model dari ustadz dan peserta lain yang semuanya orang2 bekerja aktif sibuk, tetapi tetap memiliki waktu yang setiap hari dikhususkan untuk bercengkrama mesra hanya dengan Quran, bukan waktu yang tersisa dari sibuknya aktivitas dunia lainnya.
Dengan kegiatan ini mampu mengingat kembali banyaknya hikmah dan berkah yang kita terima karena kita setiap saat selalu berdzikir mengingat Allah, bukan hanya akhirat tapi dunia pasti ditundukkan dan dimudahkan urusannya untuk para ahli Quran.
Dari nasehat yang diberikan Ustadz, menjadi ahli Quran adalah menjadi keluarga Allah, bukan jalan yang mudah dan umum karena hanya orang yang terpilih yang bisa menjadi ahli Quran. Maka kita harus bersyukur dan mengemban kewajiban untuk memelihara hafalan dan berupaya istiqomah muroja'ah secara kontinyu.
Pak Nur Hakim juga berkesempatan menyampaikan testimoni antara lain bahwa untuk bisa menghafal lebih banyak ayat-ayat suci Al Quran tidak harus lulusan pondok pesantren. Untuk mengaktualisasikannya tentu saja ada target secara terukur sehingga ada peningkatan kuantitas dan kualitas bacaan hafalan Quran tersebut. Cara ini diakui merupakan cara baru untuk menghafal Al Quran terutama bagi jamaah yang tidak berkesempatan mondok di pesantren.
Bagi penulis ijinkan berbagi pesan melalui caranya yaitu berpantun nasehat berikut ini.
Anak ayam turun sepuluh, mati satu tinggal Sembilan.
Mari kita jelajahi hidup secara utuh, senantiasa rindu membaca Al Quran