Alangkah indah orang yang bersedekah, istiqomah bersama Baitul Hikmah

Penulis : Suradi-DKM Baitul Hikmah

Bila kita mendengar masjid Baitul Hikmah BSD apa yang ada di benak kita? Jawabannya bisa beragam. Ada yang menjawab memiliki icon santri penghafal Al Quran Markaz Hadits. Ada juga yang menjawab masjid DIEM alias masjid yang DIngin dan EMpuk (DIngin karena kesejukan ruang utama masjidnya dengan fasilitas AC dan EMpuk karena terpasang dan tergelar sajadah panjang yang terasa empuk ketika jamaah bersujud di ruang utama masjid Baitul Hikmah). Selain itu ada juga yang menjawab masjid dengan zona pantunnya karena satu-satunya masjid di BSD dan sekitarnya yang memberanikan diri mengikuti lomba berbalas pantun tingkat nasional.

Jawaban tersebut semuanya benar karena berdasarkan realita atau yang dirasakan oleh para jamaah masjid Baitul Hikmah. Ada satu lagi kegiatan yang bermuatan sosial yang tetap dan terus dirintis masjid Baitul Hikmah adalah berkumpulnya para tukang sapu dan dhuafa di teras masjid Baitul Hikmah pada Ahad pekan ke empat atau akhir bulan. Mereka berkumpul tidak hanya sekedar menerima bantuan sembako sebagai aktualisasi keshalehan sosial namun juga mendapatkan penguatan keshalehan spiritual yaitu berupa kultum dari pengurus DKM Baitul Hikmah kepada para penerima sembako.

Proses, perjalanan dan perjuangan panjang. Sebagai sebuah proses dan perjalanan serta perjuangan panjang awalnya mereka enggan datang ke masjid Baitul Hikmah meski secara teritori atau jarak domisilinya berdekatan dengan masjid Baitul Hikmah. Namun dengan berjalannya waktu sambil menerima bantuan sembako mereka datang ke masjid dengan wajah polos dan apa adanya dengan memenuhi protokol kesehatan covid-19 pada saat masa pandemi dan memakai pakaian sesuai syariah ketika memasuki area masjid Baitul Hikmah mulai merasakan aura spiritual masjid Baitul Hikmah.

Atas inisiatif pengurus DKM Baitul Hikmah, sebelum dibagikan bantuan sembako maka mereka berkumpul di teras masjid Baitul Hikmah untuk sejenak saling berbincang dan menikmati teras masjid Baitul Hikmah. Ketika mereka berkumpul kesempatan berharga untuk mengedukasi mereka dan turut memakmurkan masjid Baitul Hikmah. Akhirnya ada relawan pengurus DKM Baitul Hikmah untuk berbagi ilmu dan hikmah kepada mereka secara adaptif dan penuh kesabaran. Sebagai penyemangat mereka maka di sela-sela kultum diselingi hadiah bagi mereka yang bisa menjawab pertanyaan dengan tepat dan cepat.

Di saat Ahad, 22 Januari 2023. Adalah di hari Ahad tepatnya 22 Januari 2023 sejak pk 08.00 Wib telah berkumpul para penerima bantuan sembako yang sebagian besar adalah ibu-ibu yang berdomisili di Kampung Pondok So dan sekitarnya. Acaranya segera dimulai dengan pembawa acara bu Rina Rachmawati atau lebih dikenal bu Iin (Wakil Ketua 2 DKM Baitul Hikmah) yang juga membidangi Muslimah dibantu bu Wiwiek dan bu Dela yang punya keahlian sebagai kameraman foto dan video serta pembuat content media sosial untuk publikasi kegiatan ini. Hadir juga perwakilan Muslimah yaitu bu Detin dan bu Dewi.

Pak Sayuti yang mengemban amanah sebagai bendahara 1 DKM Baitul Hikmah mendapat giliran sebagai penyaji kultum menyampaikan edukasi spiritual tentang jangan tinggalkan sholat. Lebih jauh penyaji kultum menyemangati dan memotivasi mereka bahwa ada seorang muallaf yang relatif masih muda yang mendapatkan kesempatan mengikuti pendidikan di luar negeri dan berkumpul dengan para tokoh agama tertentu ternyata mendapatkan hidayah dari Allah masuk Islam. Banyak pengalaman spiritual yang dirasakan oleh muallaf tersebut yang pada intinya bahwa Allah memberikan jaminan bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Saat ini terus menebarkan syiar dan dakwah. Kalau muallaf bisa menebarkan syiar dan dakwah bagaimana dengan kita yang sudah Islam sejak lahir. Hal menjadi musahabah dan peluang untuk perbaikan ke depan yang lebih baik lagi.

Pak Suradi pengembang amanah Ketua Umum DKM Baitul Hikmah juga turut memberikan semangat para penerima bantuan sembako dengan akronim 3O. O yang pertama adalah Olah kata dengan mengajak para peserta mendengarkan materi kultum dengan datang, diem (tidak ngomong sendiri atau membuat majlis ilmu tandingan) dan mencatat. O yang kedua adalah Olah raga yaitu para peserta yang sebagian besar datang di masjid Baitul Hikmah dengan berjalan kaki maka mengaktualisasikan olah raga agar tetap sehat wal afiat dan semangat. O yang ketiga adalah Olah rasa yaitu menikmati sarapan sebagai asupan jasamani dan kegiatan ini merupakan kegiatan olah rasa sosial yang dirasakan oleh para penerima bantuan sembako dari dari para muzaki masjid Baitul Hikmah.

Tolonglah yang di bumi, yang di langitpun akan menolongmu. Untuk mewujudkan peran masjid Baitul Hikmah dalam program Strong Character dan Social responsibility serta mengemban amanah para muzaki maka setiap bulan DKM Baitul Hikmah menggulirkan bantuan berupa sembako dan bantuan pendidikan kepada 131 orang. Bantuan sembako dibagikan kepada sebanyak 109 orang yang terdiri dari para dhuafa, tukang sapu, tukang parker, tukang potong rumput, driver dan sopir mobil sampah, tukang sol sepatu dan penjual kembang tahu. Selain itu juga diberikan bantuan kepada 22 anak yang terdiri dari anak-anak khodimat di kampung Pondok So yang lokasinya berdekatan dengan masjid Baitul Hikmah. Secara umum berdasarkan jenis kelamin penerima bantuan sembako dan bantuan pendidikan mencakup 92 orang perempuan dan 39 orang laki-laki.

Menjadi harapan kita dan teriring doa semoga Allah karuniakan rakhmat, taufik dan hidayah serta keberkahan kepada para muzaki, para penerima bantuan sembako dan bantuan pendidikan masjid Baitul Hikmah serta para pengemban amanah DKM Baitul Hikmah yang memfasilitasi, memediasi dan melayani para pihak yang berkepentingan. Aamiin.

Ada pesta ada hadiah, hadiah dibuka isinya arloji,
Semoga ikhtiar kita ini berkah, dan Allah ridhoi.

Bila tuan ke Semarang, jangan lupa belanja wingko babat.
Mari kita terus berjuang, bersama tebarkan manfaat.