Dari sekian banyak pelajaran, cukuplah kematian sebagai pelajaran bagimu.

Dari sekian banyak pelajaran, cukuplah kematian sebagai pelajaran bagimu. (Kitab Nashaihul ‘Ibad-Syekh Nawawi Al Bantani) Nasihat pilihan bagi para hamba tersebut menginspirasi penulis atas wafatnya seorang sahabat seperjuangan (pak Faisal Achmad Mundji) pada Rabu, 21 Desember 2022 sekitar pk 10.51 Wib di Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro yang selama ini berjuang bersama di FMMB, membina anak-anak di Istana Yatim dan berkiprah serta berkarya di komunitas Islam lainnya.

Secara umum banyak para sahabat terdekat yang pernah bekerjasama dan atau berkolaborasi sehingga merasakan indah dan berkahnya dengan almarhum mengungkapkan isi hatinya untuk berbagi sehingga menjadi ibrah dan penyemangat bagi kita yang ditinggalkan untuk niteni dan niroke atas kebaikan almarhum.

Berikut ini catatan kecil yang dirangkum dari hasil testimoni acara doa bersama secara online yang diinisiasi FMMB pada Rabu malam, 21 Desember 2022 pk 20.00-21.00 Wib.

1. Sebagai seorang murid mengaji yang berjuang terus dan terus berjuang di jalan kebaikan akhirnya berbakti dan mengabdi di organisasi Forum Masjid Musholla BSD dan sekitarnya (FMMB) sebagai sekretaris umum dan organisasi sosial lainnya, mengelola anak-anak di Istana Yatim, adaptif secara personal dan komunal dengan sopan santun dan rendah hati.

2. Sosok yang luar biasa, apapun amanah yang diberikan menjawabnya dengan SIAP terutama ketika menghadapi tantangan di masa pandemi Covid-19 dan kiprah Aksi Tanggap Musibah (ATM) FMMB di lokasi bencana atau musibah.

3. Tidak mudah marah dan keberhasilan mengedukasi ke anak satu-satunya (ananda Farrel) yang mensholatkan jenazah sang ayah di masjid Al Fath BSI BSD ba’da Ashar yang kala itu ruang utama masjid Al Fath BSI BSD dipadati oleh jamaah tidak seperti pada hari-hari biasanya. Meski jelang sholat Ashar hujan mengguyur BSD dan sekitarnya namun tidak memupuskan antusias jamaah hadir di acara ini. Jamaah berasal dari berbagai masjid, berbagai profesi dan berbagai komunitas yang secara tulus dan ikhlas hadir turut mensholatkan dan mengantar hingga prosesi pemakaman di TPU Jombang.

4. Yang hadir bertakziah menjadi saksi atas kebaikan almarhum meski belum lama kenal namun kebaikan almarhum sudah tercermin seperti apa yang diungkapan kebanyakan orang.

5. Sosok sederhana yang berhati emas dengan diaktualisasikan bagaimana membina anak-anak di Istana Yatim secara lahir dan batin. In syaa Allah almarhum dimuliakan oleh anak-anak Istana Yatim.

6. Menjadi perintis yang membidani lahirnya atau cikal bakal lahirnya Aksi Tanggap Musibah (ATM) FMMB yang telah dan terus memberikan bukti berbagi kepada saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan di tempat musibah atau bencana dan tempat pembinaan umat lainnya seperti Muallaf Baduy dan lainnya.

7. Menjadi pejuang yang luar biasa yang peduli terhadap pendirian dan pembinaan anak-anak di Istana Yatim.

8. Menghargai guru yang dianggap memberikan penguatan keshalehan spiritualnya dan siap menjadi ba’dal khotib Jumat ketika sang guru berhalangan.

9. Tidak hanya sebagai figur yang beriman dan bertaqwa saja namun juga patut menjadi role model dengan tetap melakukan hablumminannas sehingga tetap akrab dengan famili yang beragama selain Islam.

10. Sulit menemukan sosok orang seperti almarhum dan mencintai karena Allah.

Indah nian kain kebaya, dipake orang pergi belanja.
Demikianlah catatan kecil ini yang sederhana, semoga menjadi pelajaran berharga bagi kita.
(Suradi-Dewan Presidium FMMB-DKM Baitul Hikmah)