Pelatihan Pemuliaan Jenazah di masjid Baitul Hikmah : Satu Keluarga Satu Pemulia Jenazah

Pelatihan Pemuliaan Jenazah di masjid Baitul Hikmah : 
Satu Keluarga Satu Pemulia Jenazah 
Penulis : Suradi-DKM Baitul Hikmah 

Memuliakan keluarga. Bagi kita memuliakan keluarga tidak cukup hanya pada saat sama-sama masih hidup di dunia saja namun pada saat ada anggota keluarga yang meninggal dunia sudah selayaknyalah kita memuliakan jenazah anggota keluarga tersebut. Begitu indahnya ketika seorang ayah meninggal maka yang merawat jenazah sang ayah adalah anak-anak dan ibunya begitupun sebaliknya. Karena saat itulah detik-detik terakhir anggota keluarga memberikan penghormatan yang terakhir kepada jenazah. 

Mengenang jasa kebaikan selagi hidup dapat diwujudkan dengan mengurus atau merawat jenazah tersebut dengan baik dan benar. Adapun keberadaan tim PPJ sekedar memberikan bimbingan kepada anggota keluarga yang ditinggalkannya. Oleh karenanya ada sebuah tagline yang menarik dan menggelitik kita yaitu 1 keluarga 1 pemulian jenazah. Sehingga ketika ada anggota keluarga yang meninggal, minimal sudah ada yang siap untuk mengurusnya sesuai syariah Islam dan tidak tergantung kepada orang lain. 

Ada keprihatinan bersama, saat ini masih banyak umat Islam yang belum mengetahui tata cara pemuliaan jenazah sehingga seringkali diserahkan sepenuhnya oleh pihak rumah sakit dan atau tim PPJ setempat. Inspirasi dan motivasi. Hal itulah yang menginspirasi dan memotivasi masjid Baitul Hikmah untuk menyelenggarakan pelatihan pemuliaan jenazah. 

Dengan menggandeng Majlis Pemulia Jenazah Indonesia (MPJI) yang telah memiliki jam terbang seantero nusantara maka pada Ahad, 11 September 2022 masjid Baitul Hikmah kehadiran banyak jamaah yang mengikuti pelatihan pemuliaan jenazah. Ada peserta yang berasal dari Palembang, Bandung, Pamulang, Ciputat, BSD dan FMMB. 

Acaranyapun dimulai sekitar pk 09.00 dengan diawali pemutaran video berjudul Baitul Hikmah Berpantun Nasehat yang menjadi ciri khas atau icon Baitul Hikmah sebagai zona pantun. Adapun nilai tambah bagi peserta adalah mendapatkan sertifikat digital (e-sertificate) dan pelatihan pemuliaan jenazah ini diselenggarakan secara GRATIS. 

Guru besar dan pakar kain kafan. Ustadz Syarif Radin, Lc, MA sebagai narasumber utama yang juga sebagai guru besar Majlis Pemulia Jenazah Indonesia (MPJI) dan pakar kain kafan dalam pelatihan pemuliaan jenazah kali ini dibantu 2 orang asistennya mengawali dengan sebuah pertanyaan mendasar kepada para peserta “Kapan mau meninggal dunia?” Rata-rata para peserta menjawab nanti dulu, ingin lebih banyak beramal dan beribadah dulu, pasrah. 

Dari jawaban tersebut narasumber mengajak kepada para peserta untuk memanfaatkan nikmat sehat ini untuk berbuat kebaikan termasuk mengikuti pelatihan pemuliaan jenazah ini. Harapan akhir kita adalah meninggal dalam keadaaan kebaikan. Karena begitu sakitnya ketika sakaratul maut sehingga kembali diingatkan tentang doa selamat dunia dan akherat. 

Dalam kesempatan ini diajarkan bagaimana mentalqinkan anggota keluarga kita yang sedang sakaratul maut. Pertanyaan kritis berikutnya adalah bagaimana ketika kita mendengar ada orang yang meninggal? Jawabnya beragam ada yang takut, cuek, jijik dan bahkan terbawa oleh image yang selama ini beredar seperti suster ngesot, kuntilanak, pocong dan lainnya. Anggapan dan pandangan seperti itu perlu diluruskan sesuai dengan ajaran Islam. Para pesertapun semakin antusias ketika diperagakan atau disimulasikan untuk mempersiapkan kain kafan, memandikan jenazah dan dilanjutkan deng
an mengkafani jenazah. Dalam kesempatan ini ada 2 model jenazah yang disimulasikan yaitu model ikhwan dan model akhawat. Banyak ilmu dan hikmah yang didapatkan dalam praktek atau simulasi memandikan dan mengkafani jenazah ini. Diperkenalkan beberapa ajaran Islam yang bersumber pada Al Quran dan Hadits dalam memuliakan jenazah ini mulai memandikan, mengkafani, mensholatkan dan memakamkan jenazah. Ikhtiar dan edukasi Tim PPJ dan jamaah. \

Hadir dalam kesempatan ini Eddie R. Darajat selaku Ketua Yayasan Keluarga Muslim Nusaloka (YKMN), Rinaldi Agusyana selaku Wakil Ketua I, Rina Rachmawati selaku Wakil Ketua II DKM Baitul Hikmah, Sayuti selaku Bendahara I, Waluyo selaku ketua PPJ Masjid Baitul Hikmah, para pengurus dan jamaah masjid Baitul Hikmah, Sugoro selaku perwakilan Dewan Presidium FMMB, tim pendukung antara lain Dwi Roesdarmanto, Sugeng Wahano, Dela, Valki, Yessy dan lainnya. Dalam kesempatan ini Eddie R. Darajat menyambut baik dan mendukung penyelenggaraan pelatihan pemuliaan jenazah ini sebagai ikhtiar dan proses edukasi kepada Tim PPJ dan para jamaah masjid Baitul Hikmah untuk memuliakan jenazah terutama anggota keluarga. 

Mengaktualisasikan program strong character. Suradi, SE, MM selaku Ketua Umum DKM Baitul Hikmah menyampaikan ungkapan rasa syukur kepada Allah, sholawat kepada Rasulullah dan terimakasih serta apresiasi kepada nara sumber dan tim serta para peserta pelatihan pemuliaan jenazah. Kegiatan ini merupakan aktualisasi program Strong Character agar ada peningkatan kesadaran dan pemahaman pentingnya 1 keluarga 1 pemulia jenazah. 

Agar lebih dekat dengan Tim PPJ maka diperkenalkan personalia Tim PPJ masjid Baitul Hikmah yang terdiri dari Waluyo, Andre, Nuralim Yusuf (Acho), Deli Mawarni, Galuh dan Wiwiek Tjiptaningsih. Diperagakan juga kartu PPJ yang diberikan kepada para anggota PPJ Masjid Baitul Hikmah dengan segala kewajiban dan hak yang diberikan pada saatnya digunakan. Lebih jauh Ketua Umum DKM Baitul Hikmah menghimbau kepada jamaah yang belum terdaftar menjadi anggota PPJ dipersilahkan registrasi mengisi form yang telah disediakan di teras masjid Baitul Hikmah. 

Harapan kita mari kita belajar memuliakan jenazah minimal 1 keluarga 1 pemulia jenazah. Pesan moral dalam bentuk pantun untuk memotivasi para peserta antara lain : Anak ayam turun sepuluh, mati satu tinggal Sembilan. Mari kita ikuti pelatihan ini secara utuh, bila ada yang ragu silahkan ditanyakan. Ada pesta ada hadiah, hadiah dibuka isinya tenun ikat. Bersama pelatihan pemuliaan jenazah, semoga bermanfaat dunia akherat Antusias peserta dan model simulasi. 

Begitu pentingnya pencerahan dan kesadaran ini maka kepada peserta dapat turut berinteraksi dan berkontribusi dalam prosesi pelatihan ini. Alhamdulillah yang semula kesulitan mencari model simulasi jenazah akhirnya pada saat pelatihan berlangsung mulai muncul penguatan kesadaran dan pemahaman para peserta sehingga peserta berebut mau menjadi model simulasi jenazah baik jenazah ikhwan maupun jenazah akhawat. 

Nikmati alam kita dengan tidak meninggalkan beban keluarga yang kita tinggalkan. Selagi kita masih diberikan kesempatan sebelum datangnya sempit maka di saat itulah yang terbaik untuk menjadi anggota PPJ masjid Baitul Hikmah. Sebenarnya hidup ini adalah masa menunggu waktu sholat dan disholatkan. Dunia ini bukan tempat tinggal namun tempat kita meninggal. Daftarkan diri dan keluarga kita sebagai anggota PPJ sehingga sewaktu-waktu Allah memanggil, PPJ masjid Baitul Hikmah dapat mengantarkan kita dengan tidak merepotkan keluarga yang kita tinggalkan. 

Ada testimoni dari peserta yang mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat dan mengingatkan kembali kita tentang pentingnya 1 keluarga 1 pemulia jenazah dan berharap program ini dapat dilanjutkan dengan materi berikutnya yaitu cara mensholatkan dan memakamkan jenazah sesuai ajaran Islam. Selain itu buku “Mari belajar memuliakan jenazah” juga membantu sebagai panduan untuk mempercepat dan mempermudah kesadaran dan pemahaman adab untuk mengurus orang yang sedang sakit, sakaratul maut hingga memuliakan jenazah.